Demam Batu Akik Bantu Atasi Masalah Pengangguran

Trend batu akik di beragam lokasi di Indonesia beresiko positif pada gerakan ekonomi. Di Kabupaten Lebak, Banten umpamanya, kerajinan batu akik sudah berhasil mengatasi pengangguran hingga mendorong perekonomian daerah.

 " Kami telah tiga bln. menekuni usaha ini serta dapat memenuhi ekonomi keluarga keseharian, " kata Budiman, seseorang perajin batu akik warga Desa Cikatapis, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, seperti diambil dari Pada, Senin (30/3/2015).

Sampai kini, kata dia, pendapatan kerajinan batu akik cukup lumayan hingga bisa penuhi keperluan ekonomi keluarga cost pendidikan anaknya yang saat ini kuliah di Kampus Dipenogoro Semarang, Jawa Tengah.

Budiman pada awal mulanya mengakui bingung lantaran pendapatannya juga sebagai buruh bangunan tak menentu. Tetapi, kesempatan usaha dijumpai sesudah orang-orang sekarang ini demam batu akik.

Nyaris di selama jalan protokol di Rangkasbitung diketemukan usaha kerajinan batu akik juga keinginan pasar relatif tinggi.

Dengan demikian, kata dia, dianya coba menekuni usaha kerajinan batu akik serta banyak keinginan pasar ataupun pesanan dari beragam daerah di Propinsi Banten hinggga Jakarta. Bahkan juga, dianya terasa kewalahan melayani keinginan batu itu.

 " Kami terbantu dengan usaha ini serta pendapatan pada Rp1, 5 hingga Rp2 juta/hari, " kata Budiman waktu didapati di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung.

Ia menyampaikan, dianya tak menganggap demam batu akik di orang-orang itu dapat membawa menyerap lapangan pekerjaan. Sekarang ini, dianya dapat mempekerjakan sejumlah tiga orang dengan upah sebesar Rp100 ribu/orang.

Orang-orang sekarang ini demam batu akik dari beragam kelompok, mulai pelajar, mahasiswa, pegawai serta lanjut usia.

 " Kami jual batu akik dari Rp100 ribu hingga Rp20 juta serta bergantung mutunya, " tuturnya.

Japar, seseorang perajin warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengakui dianya terbantu ekonomi keluarga dari hasil kerajinan batu permata kalimaya.

Pada awal mulanya, dianya bekerja di Jakarta juga sebagai pedagang kaki lima, tetapi saat ini demam batu nyaris berlangsung di seluruhnya daerah di Tanah Air hingga menekuni usaha itu.

Sekarang ini, keinginan batu permata kalimaya type black opal, susu serta tea cukup tinggi. Bahkan juga, mereka beberapa pedagang batu di Pasar Jatinegara, Jakarta berkunjung ke beberapa perajin.

Diluar itu, juga beberapa kolektor domestik ataupun mancanegara, karena kalimaya dari Kabupaten Lebak mempunyai keunggulan dibanding dengan negara Autralia, Afrika serta Amerika Latin.

Kalimaya type black opal mendunia juga mempunyai kilau warna yang lebih hidup, juga warnanya tak menghilang. Di samping itu, struktur permata kalimaya hitam tampak lebih kasar.

Karenanya, harga market kalimaya black opal atau opal hitam cukup mahal serta diburu pencinta batu permata ataupun kolektor domestik ataupun mancanegara.

Sekarang ini, kata dia, harga permata kalimaya opal hitam beragam serta bergantung warnanya. Tetapi, harga permata kalimaya hitam itu dari mulai Rp300. 000 hingga Rp50 juta.

Kepala Dinas Perindustrian serta Perdagangan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi menyampaikan, sekarang ini kerajinan batu akik ataupun permata kalimaya di daerah ini dapat menyerap lapangan pekerjaan sampai beberapa ribu orang.

Pemerintah daerah selalu mendorong tumbuhnya usaha kerajinan batu akik ataupun permata kalimaya lantaran bisa tingkatkan perkembangan ekonomi orang-orang.

0 Response to "Demam Batu Akik Bantu Atasi Masalah Pengangguran"

Posting Komentar