Cerita Ular Naga di Gunung Bapang yang Tak Dianggap Pemburu Akik Lavender

Kearifan lokal yang melegenda di Gunung Bapang, Sukoharjo, Jateng seakan tidak dikira beberapa pemburu akik lavender. Mereka cuek saja membongkar bebatuan. Walau sebenarnya mulai sejak turun temurun, ada narasi masalah ular naga di pegunungan seribu Sukoharjo, yang termasuk juga di dalamnya Gunung Bapang.

Masalah tingkah pemburu akik yang menerabas kearifan lokal di kuatirkan beberapa warga. Tukino serta Remik umpamanya, mereka cemas bakal berlangsung malapetaka di masa datang bila penambangan tak selekasnya dihentikan. Hal itu mengingat bukit itu ada persis diatas pemukiman warga. Mereka cemas berlangsung longsor atau bencana lain disebabkan banyak lubang-lubang sisa galian.

Tidak hanya permasalahan malapetaka disebabkan bencana alam. Remik menuturkan, kearifan lokal yang sudah ditanamkan leluhur sepanjang berpuluh era silam untuk melindungi kelestarian alam, berbentuk bukit serta semua berisi untuk keberlangsungan hidup juga pupus.

Legenda leluhur menceritakan bahwa Pegunungan Seribu yaitu ular naga yang bertugas membuat perlindungan atau membendung lokasi sekitarnya supaya tak terserang genangan laut selatan. Ekor naga ada di lokasi Batu Seribu yang disebut lokasi paling barat deretan Pegunungan Seribu.

Sisi kepala ada di segi timur yang ada di Wonogiri. Sedang di lokasi Kedungsono yaitu sisi lambungnya.

 " Beberapa leluhur dahulu melarang kita merusaknya. Gunung Bapang ini kan digambarkan juga sebagai lambung naga yang membuat perlindungan pemukiman kami, bermakna kami semestinya tak merusaknya lantaran di dalamnya ada kekayaan alam yang perlu dijaga, " tutur Remik, Senin (30/3/2015).