Tri Juliardi, Perajin Kecubung Terkenal di Ketapang

Untuk pencinta batu kecubung di daerah Ketapang, nama Tri Juliardi pasti telah tak asing lagi. Memakai alat yang terbilang tradisional, dia dapat menghasilkan 20 buah batu /hari. Batu mulia olahannya saat ini telah di kenal sampai ke beragam daerah di tanah air.

TIDAK susah temukan rumah sekalian tempat pemrosesan batu kecubung punya Tri Juliardi. Tepatnya di Kampung Mulia, Jalan Sultan Syahrir, Ketapang. Ada 20 orang lebih pengrajin disana. Tetapi dari banyak pengrajin yang ada, pria yang akrab disapa Yadi ini paling popular di daerahnya.

Siang malam tempat tinggalnya senantiasa ramai dikunjungi. Baik mereka yang mau beli, pesan, tawarkan bahkan juga sebatas bincang-bincang berkenaan batu mulia yang saat ini tengah digemari. Sekian waktu lalu Pontianak Post pernah bertandang untuk lihat sistem pembuatan batu mulia ini.

Pas tengah hari di belakang tempat tinggalnya Yadi tengah bekerja mengasah batu. Alat yang dipakai terbilang simpel. Tanpa ada memakai daya listrik batu asah diputar memakai engkolan sepeda sisa.

Ring batu asah dikaitkan dengan tali pancing ke velg sepeda, lalu pada velg serta engkolan dikaitkan dengan gear serta rantai. Saat engkolan diputar dengan tangan, ring batu asah turut berputar kencang. Disamping itu botol infus sisa digantung di samping alat, airnya selalu menetes di batu asah saat sistem pelaksanaan. ”Saya dari pertama mulai mengasah senantiasa memakai alat ini, ” tutur Yadi.

Menurutnya, walau terbilang tradisional, dengan alat itu dia dapat membuahkan 20 batu mulia /harinya. Sepuluh batu adalah batu pesanan serta sepuluh lagi di buat untuk stock berjualan.

Kekuatan mengasah batu dipelajarinya dengan cara otodidak. Mulai sejak duduk di bangku SD, Yadi telah dekat dengan dunia batu. Ayahya sendiri juga seseorang pengrajin. Pada akhirnya kurang lebih mulai sejak dua th. lantas dia mulai serius menggerakkan usaha juga sebagai pengrajin batu ini. Sampai sekarang ini dari mulai orang-orang bawah sampai petinggi banyak memakai jasanya. “Saya saksikan prospek nantinya sangatlah menjanjikan, ” ucapnya.

Untuk prosesnya Yadi menuturkan, pertama bongkahan batu disortir, diambil yang paling bagus untuk jadikan batu mulia. Akhirnya masuk sistem pemotongan sesuai sama keperluan besar kecilnya batu yang di idamkan. Lalu batu diasah, sesudah jadi dirapikan dengan amplas.

Setelah itu masuk sistem pengilapan. Langkahnya dapat digosok-gosokkan di bahan kulit yang digabungi serbuk intan, dapat pula di kulit bambu sampai benar-benar mengkilap. “Untuk mempermudah menggosok-gosok, batu kita tempel di kayu kecil memakai lem bakar, ” terangnya.

Tentang lama atau tak saat pengasahan pasti bergantung ukuran. Dari step pembentukan sampai usai, batu memiliki ukuran besar mengonsumsi saat 30-40 menit. Batu-batu kecubung khas Ketapang hasil olahannya telah pernah dipesan sampai sebagian kota besar di Indonesia, seperti Medan, Surabaya serta Jakarta. Tetapi yang paling banyak masih tetap ke Kota Pontianak.

Harga nya beragam dari mulai Rp100 beberapa ribu sampai beberapa puluh juta rupiah. Untuk biaya layanan bila membawa bahan sendiri per buahnya dikenakan Rp50 ribu. Khusus untuk batu kwalitas tinggi layanan pembuatan dikenakan cost 10 % dari taksiran harga batu. “Misal sesudah diasah taksiran harga batu Rp10 juta jadi pembuat memiliki hak bisa Rp1 juta, ”

0 Response to "Tri Juliardi, Perajin Kecubung Terkenal di Ketapang"

Posting Komentar