Pameran Batu Akik Graha Puri Dibanjiri Pengunjung

Kapan dipotong pak, soalnya saya ingin pulang ke Sungailiat. Banyak yang ingin nih, bahannya bagus, " bertanya salah seseorang pengagum batu akik pada Caca, yang memiliki stand batu akik spesial batu giok Nagan raya Aceh disela-sela pameran batu akik serta barang antik, Minggu (29/3) di Graha Puri Selindung.
Sang pengagum batu ini nampaknya mesti memendam hasratnya beli bahan giok ‎indocrease bio solar yang ditaksirnya karena sang yang memiliki belum berkemauan memotong bahan batu akik itu.
 " Masih tetap sayang soalnya. Tadi banyak yang minta. Kita beli bahan Indokrease bio solar tanpa ada serat ini sekilonya 8 juta. Ini di kirim segera dari Nagan Raya, " ungkap Caca.
Menurut Caca dianya tak menganggap sekalipun batu-batu giok asal Nagan Raya Aceh yang memanglah telah populer dengan cara nasional juga disukai di Pulau Bangka.
Ia sendiri baru sebagian bln. ini menghadirkan batu giok Nagan Raya dari kampung halaman istrinya itu.
Beragam type batu giok Nagan Raya Aceh seperti bio solar, Nefrit, Belimbing Extrajos, black jade bahkan juga Bacan Aceh berbentuk jadi ataupun bahan mentah ‎ia siapkan untuk pengagum di Pulau Bangka.
 " Saya juga tak menganggap banyak yang berminat. Nefrit serta Black Jade yang paling banyak diminati, " ungkap yang memiliki usaha ‎Griya Giok Aceh Semabung ini.
‎Salah seseorang panitia pameran batu akik serta barang antik Griya Puri, Arifin mengungkap pameran batu akik kesempatan ini terbilang paling banyak pesertanya di banding pameran sama.
 " Ada 24 peserta dari Pangkalpinang serta kabupaten di Pulau Bangka yang ambillah sisi. Itu di luar stand product lain seperti makanan serta mobil, " ungkap Arifin.
Ia menuturkan, pameran yang mempunyai tujuan juga sebagai arena silahturahmi serta beragam info sesama pengagum batu akik ini sendiri di gelar mulai sejak Jumat (27/3) sampai Minggu (29/3).
Terkecuali bermacam koleksi batu dari beragam daerah, dalam pameran itu juga menghadirkan bermacam koleksi benda antik seperti samurai antik, Pistol antik, lesung.
‎ " Untuk pameran kesempatan ini kita berniat mengenalkan batu dari daerah lain yang telah mempunyai brand, seperti dari Aceh, Bengkulu sampai Sulawesi. Sampai kini kan kita cuma tahunya Kinyang, " katanya.
‎Sehubungan dengan potensi batu akik serta banyak pengagum batu di Babel, Arifin menyampaikan pihak entrepreneur ataupun pengagum batu akik sangatlah menginginkan ada perhatian dari pemerintah daerah.

 " Terlebih batu seperti kinyang kan mungkin saja indentitas daerah. Prospeknya bagus lantaran sehari-hari libur kan beberapa orang liburan ke Bangka, " paparnya.