" Orang-orang Sempalai mulai sejak 3 th. lantas telah mencari batu mulia di tanah punya mereka sendiri. Sekarang ini nyatanya booming bikin perekonomian mereka bertambah. Mereka mencari dari sisa-sisa galian C serta ada yang menggali di kedalaman hingga 2 mtr., " terang Arief, Sabtu (28/3/2015).
Arief pernah lihat bagaimanakah warga menggali mencari akik. Lalu juga lihat sistem pemrosesan batu itu.
" Sayangnya sampai kini belum dikelola dengan baik hingga batu-batu bongkahan yang ada banyak dibeli oleh konsumen pendatang dari luar lokasi, " jelas Arief.
Apabila jual bongkahan nilai ekonomis kurang. Batu bakal lebih berikan nilai apabila di jual dalam keadaan telah dipoles atau di buat bermacam bentu.
" Beberapa waktu terakhir ada warga yang berinisiatif membangun grup pengrajin batu mulia dinamakan grup Kijang Berantai. Saya tadi mengadakan pertemuan dengan grup pengrajin yang sekarang ini sejumlah 200 orang dalam 20 grup. Ada 3 pesan saya, terus jagalah keselamatan jiwa, jangan sempat mengakibatkan kerusakan lingkungan, serta janganlah ada perseteruan antar warga, " urai Arief.
Arief sempat juga terima keluhan mereka perihal minimnya peralatan yang dipakai untuk memproses batu itu. Mereka betupaya untuk dapat memproses hingga nilai jualnya dapat lebih tinggi serta dapat buka kesempatan pekerjaan untuk warga setempat.
" Keluhan mereka saya tampung serta bakal saya berikan pada Bupati Sambas yang telah menjanjikan untuk memberi pertolongan peralatan mesin. Kelak malam saya bakal bersua makan malam dengan Bupati di Polres serta saya ajak Ketua Grup Pengrajin untuk makan malam berbarengan saya. Semoga dapat mempercepat realisasi pertolongan Bupati, " tutup Arief yang harus berkendara 4, 5 jam ke tempat dari Pontianak.
0 Response to "Demam Batu Akik, Begini Cara Kapolda Kalbar Bantu para Pengrajin Akik"
Posting Komentar